PROSES PENYELESAIAN
Terdiri dari:
1. Netralisasi
2. Pewarnaan
3. Pelemakan
4. Pengeringan
5. Pementangan
6. Pengecatan
7. Pemanasan/seterika
Netralisasi reaksi pengikatan zat warna pada substansi kulit tidak terlalu cepat sehingga zat warna dapat meresap kedalam substansi kulit sebelum berikatan
Tujuan menetralkan substansi kulit samak dari asam-asam yang terikat maupun yang bebas
penyamakan krom bermuatan positif sangat kuat intensitas muatan positif dikurangi zat warna bermuatan negative tidak terlalu cepat berikatan dengan substansi kulit
Zat kimia Bicarbonat 2%
Borax 1 – 3 %
Pewarnaan Pemberian zat warna yang dapat menyerap ke dalam jaringan kulit sehingga berfungsi sebagai warna dasar
memantulkan warna dari cahaya
terdapat ikatan rangkap
yang mengandung gugus cromophore dinamakan chromogen gugus ethylene, carbonyl, carbomine
Penggolongan zat warna:
1. Zat warna basis
2. Zat warna asam
3. Zat warna substansi
4. Zat warna belerang
Zat warna basis garam dari basa zat warna –NH2 dengan asam anorganik
berionisasi dalam air : R-HN3Cl R-NH 3+ Cl-
kurang baik untuk kulit samak krom
Zat warna asam garam dari zat warna –SO3H dan atau –COOH dengan basa organik
Berionisasi dalam air: R-SO3Na R-SO3- + Na+ asam anionis bisa untuk krom
Zat warna Substansi sama dengan zat warna asam tetapi molekulnya lebih besar, reaktif, sensitive terhadap keasaman pH > 5
Zat warna Belerang mengandung sulfur dalam molekulnya, larut dalam basis (alkalis)
Pedoman praktis pelarut air suling
temperature 80 – 85 0C
banyaknya air 20 – 25 kali zat warna
zat warna belerang dilarutkan Na2S kemudian di filtrasi
PELEMAKAN
agar kulit menjadi lemas dan lentur setelah dikeringkan
minyak dalam air (W/O)
perlu emulgator teepol, sabun, minyak tersulfon,
Terbanyak digunakan minyak tersulfon
Fungsi lemak pelumas serat kulit yang bergesekan meningkatkan fleksibilitas, kemuluran, dan daya tahan sobek
Asal lemak hewan dan tumbuhan minyak wool, minyak ikan, minyak olyf, minyak jarak
Pengikatan lemak lemak yang masuk ke dalam kulit sebagian diikat oleh serat kolagen
Kulit samak krom dilakukan pengemulsian
tinggi derajat sulfonasi kadar lemak tinggi
tinggi kadar Cr2O3 pengikatan lemak tinggi
ikatan terjadi antara lemak dengan krom dan substansi kulit
Metode Pelemakan:
1. Meminyaki permukaan dengan menulas
Kulit sebelum dikeringkan zat penyamak tidak keluar, cegah oksidasi, rajah lebih elastis minyak ikan, campuran minyak ikan dan minyak mineral, minyak tersulfon
2. Pelemakan pada tong berputar
Tujuan sam air 500C hasil lebih bagus
3. Pencelupan pada lemak panas
Tujuan memasukan lemak padat pada jaringan kulit (impregnasi) kulit teknis paraffin padat, wax, talg, dan hars suhu 850C sisa lemak dicuci pakai larutan soda dan dinetralisir dengan asam
4. Melicker
untuk kulit box, sandang, dan kulit ringan lainnya
minyak atau lemak tersulfon, sabun, kuning telur, dan vetalkohol sulfat
Pengenceran tambah emulgator diencerkan dengan air panas sedikit-sedikit
Cara kulit diputar dalam 100 – 200% air 30 – 400C masukan cairan licker dan diputar 45 – 60 menit
Pengeluaran air dan pengeringan kulit samak
air dikeluarkan secara mekanis dijemur/diagin-anginkan
Faktor berpengaruh 1. Struktur tenunan
2. Zat higroskopis dalam kulit
3. Kadar air udara
4. Suhu udara
5. Aliran udara
Pengeringan nabati Rh 94% - 60 %; keceptan udara 40 – 70 m/mnt; T 24-250C
Pengerjaan berikutnya mekanis : 1. Pengetunan (Stacking)
2. Pementangan (Recking/toggling)
3. Penghampelasan (buffing)
4. Perapihan (trimming)
PENGECATAN
Pengecatan warna hanya melekat di permukaan dalam media bahan perekat
Komponen zat
1. zat warna (pigmen)
Zat anorganis mengandung logam (Pigmen kuning = PbCr4/Pb kromat, CaS/calsium sulfide; Pigmen merah = Fe2O3 /besi oksida, Pb3O4/ timbale oksida; Pigmen biru= FeCl6; pigmen hitam jelaga)
2. bahan perekat (binder)
Fungsi melekatkan warna dan memperbaiki permukaan kulit
Contoh collodium, varnish, casein, albumine, dextrin, dan bahan plastik
3. pelunak (softener)
Fungsi memperlunak bahan perekat yang umumnya keras dalam keadaan kering sehingga memenuhi syarat-syarat elastisitas kulit
Contoh tributyl phosphate (C4H9)3PO4, triphenyl phosphate (C6H5)3PO4, diaethyl phtalat C6H4(COOC2H5)6, dibuthylptalat C6H4(COOC4H9)2
Golongan Cat didasarkan nama bahan perekatnya:
1. Cat kollodium
2. Cat protein
3. Cat plastik
Untuk kulit sandang (jaket) cat protein bersifat porus untuk bernapas dan penguapan air.
Pelarut bensin, bensol, toluene, xylol, methyl alcohol, aethyl alcohol, buthyl alcohol, keton, ester, aethyl acetate dan aether
Contoh:
Pigmen : Eukanol schwart ………………………… 100 gr
Perekat : Cacein ……………………………………. 30 gr
Pelarut : Amoniak …………………………………. 8 cc
Pelunak : Turkish Red Oil ………………………….. 8 – 12 cc
Pengkilat : Eukanol Glanz N …………………………. 20 – 30 cc
Pengencer : Air ………………………………………… sd/ 100 cc
Cara pewarna pakai sikat pakai kwas/sprygun
Fiksasi untuk mengikat zat warna
Cat protein semprot formalin, press panas, glacing machine, rol press (kulit sol)
Selasa, 19 Oktober 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar