Selasa, 19 Oktober 2010

Resume Kuliah Teknologi Kulit ke 3 dan 4

PROSES SIAP SAMAK


Tujuan: Membuat Kulit dalam Keadaan Siap Untuk Dikerjakan Dalam Larutan Penyamak  Beam House

Keperluan Air : 5 -6 m3 untuk Tiap 100 kg Kulit

Macam-Macam Air:
1. Air Hujan
2. Air Tanah
3. Air Permukaan (sungai, rawa, danau)  perlu di jernihkan

Zat yang perlu diperhatikan dalam air: - Ca dan Mg  kesadahan air:
1. Kesadahan sementara  dihilangkan dengan pemanasan
2. Kesadahan tetap

Penentuan Derajat Kesadahan:
1. 10 Kesadahan Jerman (0 KD) = 1 mg CaO/100 ml air
2. 10 Kesadahan Perancis (0 KP) = 1 mg CaCO3/100 ml air
3. 10 Kesadahan Inggris (0 KI) = 1 mg CaO/70 ml air

Pembagian jenis air menurut derajat kesadahannya:

Jenis Air Kesadahan (0 KD)
Air Lunak 0 – 8
Air Setengah Lunak 8 – 16
Air Sadah 16 – 20
Air Sangat Sadah > 20

Metoda Penurunan Kesadahan Air:
1. Metoda Kapur Soda Ca(OH)2 dan Na2CO3
2. Metoda Permutit  SiO2Al2O3Na2O.6H2O
3. Metoda Wolfatit (W)  bahan syntetis

Persyaratan air untuk proses kulit:
1. Bersih dan jernih
2. Tidak sadah
3. Logam atau zat besi < 5 mg/liter
4. Kwantitas cukup


PELEMASAN ATAU PERENDAMAN

Tujuan: 1. Rehidrasi kulit kering atau kulit awet
2. Membersihkan kulit dari kotoran
3. Menghilangkan garam/zat kimia proses pengawetan
4. Melarutkan protein lain

Zat Kimia: zat memiliki sifat desinfektan dan pembasah (wetting agent)  teepol, molescal, cismolan

Cara Kerja: 1. Kulit kering  800% - 1000% air
molescal atau cismolan 1- 2 permil
Asam Formiat 1 – 5 permil
NaOH dan KOH 1 – 2 permil

2. Kulit Pikel  Netralisir dengan NaHCO3 1 – 2 permil
3. Kulit Garaman  R1/ Rendam 12 – 24 jam, tambah desinfektan
R2/ Air mengalir


PENGAPURAN
Tujuan: melepaskan epidermis beserta bulunya dan membuka tenunan kulit
Menyabunkan lemak agar mudah larut dalam air untuk dibuang

Zat kimia: - Sulfida  Na, Ca, NH2, dan As
 merusak membrane basalis  epidermis lepas dan bulu lepas
 memutus jembatan S – S dari sistin menjadi sistein
- Hydroksida  Ca, Ba, Na, K
 membuka tenunan kulit

Cara Kerja: 1. Cara peleburan  memperoleh “bulu hidup”
Kulit dihamparkan setelah perendaman  bagian sub cutis dilabur
dengan adonan:
R : Na2S : 2 – 4% dari bobot kulit basah
Ca(OH)2 : 5 – 10% dari bobot kulit basah
H2O : 300% dari bobot kulit basah
Biarkan 1 – 2 jam  digerus degan pisau cuci bersih  rendam
dalam larutan Ca(OH)2

2. Cara perendaman
R : Na2S : 2 – 4 %
Ca(OH)2 : 5 – 10%
H2O : 300%
Perlu diaduk  buka tenunan


BUANG KAPUR
Tujuan: Agar kapur yang ada pada kulit menjadi hilang/berkurang

Cara membuang Kapur:
1. Kapur bebas
 dicuci dengn air biasa

2. Kapur terikat
Zat kimia : asam organic  HCl, H2SO4,
Asam anorganik  HCOOH, CH3COOH
Garam  (NH4)2SO4
Preparat khusu  decaltal
Alat pengetes  larutan penolphtheline (PP)


PELUMATAN (BATTING)
Tujuan  membuka tenunan kulit lebih sempurna dengan system enzim

Enzime  protease dan lipase
Oropon

Faktor-Faktor yang berpengaruh:
1. Temperatur, 50 0C
2. pH  7,5 – 8,5
3. Aktivator  garam ammonium

R/ Bahan Pelumat
Air 500C, 300%
Enzilon

PICKLE
Tujuan : mengawetkan kulit, dan menyiapkan kulit agar dapat langsung disamak
Menurunkan pH kulit menjadi 3

Zat Kimia: asam  H2SO4, HCl, HCOOH
Garam  NaCl, Na2SO4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar